Setiap Orang Pasti Pernah Mengalami Hal ini
Pernah tidak kalian melihat situasi seorang yang
sudah lama mengantri panjang di depan kasir terus pas giliran didepan kasir
tapi ternyata lupa membawa dompet? Atau jangan-jangan kalian sendiri yang
pernah merasakannya.
Yup, saya pun salah satu yang pernah megalami hal
ini. Kalau pengalaman saya pribadi penyebabnya karena terlalu sering bergonta
ganti tas. Kadang suami saya pun heran, kenapa sih harus gonta-ganti tas?
Penjelasan saya yaa penjelasan klasik ala emak-emak. Kalau saya pribadi memakai
tas itu menyesuaikan jenis dan lokasi kegiatan saya. Kalau banyak bawaan yang
harus saya bawa hari itu dan lokasinya di luar ruangan maka saya akan
mengguanakan tas ransel. Tapi kalau kegiatan saya sedikit formal dan di dalam
ruangan maka saya akan memakai tas ala emak-emak sosialita. ( Padahal sok sial
doang saya…heeheee…)
Kebiasaan saya sebagai emak-emak rumah tangga nih
yaa, kalau sekali keluar ngurusin sesuatu harus bisa menyelesaikan urusan yang
lain juga sekaligus. Biar hemat bensin yaa mak.
Dan karena sering gonta-ganti tas alhasil, saya sering ketinggalan
dompet, karena dompet saya tertinggal di tas yang kemarin saya pakai. Dan yang
paling bikin kikuk itu kalau di depan kasir ternyata saya lupa bawa dompet.
Mana sudah ngantri panjang lagi, orang yang di belakang antrian kita pun
ngomel-ngomel, nggak enak banget kan rasanya.
Pergeseran jaman yang sangat membantu
Untungnya kita sudah ada di jaman yang canggih yaa
mak. Seperti kejadian yang saya alami hari itu, saat saya lupa membawa dompet.
Untungnya petugas kasirnya kasih banyak solusi cerdas. Dia nanya apa saya punya
Mobile banking. Saya ada sih mobile banking, tapi waktu itu saldo tabungan saya
lagi minim. Terus petugas kasirnya tanya saya lagi apa saya punya aplikasi
belanja online. Untungnya saya punya aplikasi tersebut dan sisa saldonya ternyata
lumayan buat bayar belanjaan saya hari itu.
Ternyata waktu itu saya pernah mengisi dompet
digital saya di aplikasi tersebut buat belanja online, terus saldonya masih
banyak. Terus disaat kepepet begini, alhasil membantu banget kan. Kalau
dipikir-pikir ini ibarat menabung yaa hee…hee…
Sebagai mamak-mamak yang hidup dijaman milenial ini,
dengan gaya hidup yang kelihatannya smart, bukan berarti saya adalah
mamak-mamak smart. Awalnya saya pun tidak tahu menggunakan ATM, belum tahu
menggunakan uang elektronik maupun dompet digital. Tapi karena keharusan yaa,
mau tidak mau kita haru tahu menggunakan keduanya.
Tapi boro-boro yaa tahu cara pakainya, minimal harus
ngerti dulu yaa apa perbedaan uang elektronik dan dompet digital. Uang elektronik biasanya berbentuk fisik
seperti kartu ATM dengan chip yang dimiliki (chip based)
tertanam dalam media kartu atau yang lain. Sementara itu, dompet digital
adalah media yang berbasis server (server based) sehingga syarat
penggunaannya harus terkoneksi dengan jaringan internet terlebih
dulu. Seperti Sh***epay itu termasuk dompet digital dan masih banyak lagi
yang sejenisnya.
E–money memang bisa dimanfaatkan untuk lebih
banyak transaksi sehari-hari. Misalnya, ketika membayar biaya tol atau membeli
tiket masuk di tempat wisata. Lain halnya dengan e-wallet yang
hanya bisa digunakan untuk berbelanja di gerai online, membeli
pulsa, dan membayar listrik hingga tagihan BPJS.
Perbedaan
selanjutnya yaitu pada jumlah saldo maksimal. Ketika
melakukan pengisian saldo pada e-money, Anda hanya bisa mencapai
jumlah maksimal hingga Rp1 juta saja. Sementara dalam e-wallet,
saldo bisa diisi hingga mencapai jumlah maksimal Rp10 juta. Bila ingin
melakukan transaksi dengan nominal lebih besar, Anda wajib melakukan pengisian
ulang saldo.
Mengenal Kelebihan dan kekurangan Uang elektronik dan dompet digital
Menggunakan
uang elektronik maupun dompet digital memang sangat memudahkan kita saat ini.
Tapi tetap saja keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Uang Elektronik
* kelebihannya : - memudahkan penggunanya agar tidak perlu membawa uang cash untuk melakukan transaksi
- lebih aman dari penjambretan
- tak perlu repot menyiapkan uang pecahan atau recehan untuk kembalian
- simple. karena bentuknya berupa kartu jadi tidak menggunakan banyak space di dompet anda
*Kekurangannuya : - Batasan jumlah saldo pada uang elektronik yang hanya Rp1 juta saja, mengharuskan pengguna untuk sering-sering melakukan top up atau pengisian ulang
- Tidak adanya permintaan kode akses penggunaan pada uang elektronik juga membuatnya mudah disalahgunakan oleh orang lain
- Penting merawat kartu uang elektronik karena jika chip yang ada di dalamnya rusak dan tidak terbaca, maka saldo yang ada di dalamnya akan ikut hilang. Anda tidak bisa melakukan klaim saldo, penggantian, serta pencairan karena chip sebagai sumber data sudah rusak
- Hal yang sama juga akan berlaku jika saja kartu e-money Anda hilang atau digunakan oleh orang lain.
Dompet Digital
Kelebihannya : - aman. seperti halnya uang elektronik
- proses pembayarannya cepat dan mudah
- tidak perlu repot menyiapkan uang pecahan untuk digunakan sebagai kembalian
- transaksi yang dilakukan semudah melakukan klik pada layar smartphone Anda
- Setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan e-wallet bisa dilacak melalui history. Jadi, Anda bisa memonitor berapa pengeluaran yang dilakukan untuk berbagai macam transaksi
Kekurangannya : - karena berbasis server, penggunaan dompet digital di Indonesia masih bergantung pada daya baterai smartphone. E-wallet hanya bisa digunakan saat smartphone dalam kondisi menyala saja. Jadi, jika baterai ponsel habis, maka Anda tidak bisa menggunakan fasilitas e-money
- adanya limit yang diterapkan dibatasi hanya sampai Rp10 juta saja, tidak memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi melebihi jumlah tersebut
- tidak bisa melakukan transaksi di seluruh merchant karena e-wallet terbatas pada merchant yang sudah diajak bekerja sama saja. Jadi, jika merchant tersebut tidak bekerja sama dengan e-wallet, maka Anda harus tetap membayarnya dengan cara lain
- saldo yang ada dalam e-wallet tidak bisa dicairkan karena memang sistemnya dibuat demikian
Setelah memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing, pilihan ada pada kenyamanan emak-emak sendiri. mau pakai yang mana, uang elektronikkah atau dompet digital. tapi kalau saya sih masih tetap pakai yang konvensional juga sih mak, untuk mengantisapasi kemungkinan adanya kegagalan transaksi diluar prediksi.