Beberapa pekan yang lalu sewaktu
pecan harganas saya menuliskan betapa persoalan stunting menjadi isu prioritas
nasional pemerintahan kita. Mengapa stunting tetiba menjadi persoalan penting
bersama, apa penyebabnya dan bagaimana solusinya.
Sebagai kader PPKBD solusi yang bisa dilakukan adalah pencegahan dari hulu dengan menetapkan 4 sasaran yaitu :
1.Catin (Calon Pengantin/ puteri remaja ) seperti dengan cara memberi edukasi tentang pendewasaan usia perkawinan, memberi edukasi tentang asupan nutrisi yang baik saat hamil nanti.
2. Ibu
hamil yaitu dengan Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah
selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. ibu yang sedang mengandung sebaiknya
mengonsumsi makanan sehat dan bergizi
maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani
proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau
bidan.
3. Ibu
pasca salin, dengan cara memberi ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dampingi
ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan
makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang
dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari
ASI untuk mencegah stunting. Terus memantau tumbuh kembang anak, terutama dari
tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan
begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan
penanganannya. Serta memberi imunisasi lengkap
4. Keluarga
dengan baduta atau balita dengan cara selalu menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan
seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit,
terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak
langsung meningkatkan peluang stunting.
Tapi kali ini saya ingin membahas
tentang betapa pentingnya ASI. Seperti yang telah dijelaskan di paragraph sebelumnya
bahwa ASI sangat memberi sumbangsih besar dalam pencegahan Stunting.
Menurut Veronika Scherbaum, ahli
nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi
mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.
Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama
enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada
susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang
terbilang rentan.
Tahukah bunda, bahwa dlam
ASI terkandung Kolostrum. Kolostrum adalah
cairan yang dihasilkan oleh tubuh sebelum memproduksi ASI. Cairan ini sangat
kaya nutrisi yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. Tubuh
seorang ibu pasca salin akan membuat colostrum
selama beberapa hari setelah melahirkan.
Colostrum yang dihasilkan pada umumnya berupa cairan yang kental dan berwarna kekuningan. Namun, ada pula yang berupa cairan yang encer dan jernih. Aliran colostrum cenderung lambat sehingga memungkinkan bayi untuk belajar menyusu dan melatih keterampilannya dalam mengisap, bernapas, dan menelan.
Setelah 3-4 hari membuat kolostrum, payudara bunda akan mulai terasa lebih kencang. Ini tandanya suplai ASI meningkat dan berubah dari kolostrum menjadi asi yang matang.
Selanjutnya pada saat menyusui ,ASI bunda mungkin menjadi lebih putih dan lebih kental, tetapi ini bervariasi di antara wanita. Kolostrum memiliki banyak manfaat, termasuk nutrisi yang meningkatkan sistem kekebalan bayi dan membantu melawan infeksi.
Selain dari segi manfaat kesehatan bagi bayi, ASI juga akan memberi ikatan psikologis antara ibu dan bayinya sebagai salah satu efeknya.
Tahukah bunda, bahwa memberi ASI juga bisa sebagai metode atau alat Kontrasepsi alami? Bagaimana bisa yaa. Metode ini disebut juga metode laktasi. Tetapi agar metode ini bisa optimal harus memenuhi 3 syarat bunda. Pertama, ibu belum haid sejak setelah melahirkan. Kedua, bayi berusia 0-6 bulan. Syarat ketiga bayi harus menyusu rutin. Jadi, nggak boleh ada jeda waktu menunda menyusui terlalu lama yaitu lebih dari 4 jam dalam waktu 24 jam lebih dari sekali. jadi syarat dan ketentuan berlaku yaa bunda...
melihat banyaknya manfaat ASI, tak heran saat ini sudah sangat banyak ibu0ibu yang memilih memberi ASI bagi bayinya. jadi bunda-bunda pasti sudah punya pilihan yang tiepat bagi bayi tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar