Minggu, 27 Oktober 2019

Gelaran Tahunan F8 Masuk ke Agenda Nasional Pariwisata


Perhelatan akbar Kota Makassar yaitu Makassar International 8 Festival & Forum baru saja usai diadakan beberapa hari yang lalu pada tanggal 11 oktober yang lalu. Hajatan tahunan ini selalu membawa kesan tersendiri bagi yang menyaksikan acara ini. 

Betapa tidak, penggabungan 8 festival ini, mengundang daya tarik masyarakat yang luar biasa. Bukan hanya karena masyarakat kota Makassar haus hiburan, dan juga dikarenakan banyaknya hal-hal baru yang disuguhkan dalam ajang ini setiap tahunnya terkait ke delapan jenis festival ini. Festival ini memadukan semua potensi kreatif yang berakar kuat pada tradisi serta budaya local.




Dikatakan F8 karena ada 8 festival yang diadakan dalam satu  rangkaian. Yaitu Fashion, Fine art, Film, Fiction Writer & font, Flora & Fauna, Food & Fruit, Fusion music, Folk.


sumber gambar : TribunnewsMakassar

Pada acara opening ceremony F8 ini dihadiri oleh Konsulat Jepang, Kementrian Pariwisata, dan Bupati Kota Sleman, Jogja.

F8 tahun ini memasuki tahun ke-4, dan telah diamini menjadi agenda pariwisata tahunan ke dalam event calendar nasional, oleh staf ahli kementrian pariwisata pak Tazwir yang hadir membuka acara ini mewakili Menteri Pariwisata.


Opening ceremony yang dibuka secara bersama-sama oleh pak Tazwir bersama pak Ramdhan Pomanto selaku inisiator dan founder acara ini, menghadirkan beragam acara pembuka untuk menghibur pengunjung yang mengahadiri acara ini. Diawali penampilan tari-tarian local dan nasional, selanjutnya menghadirkan pagelaran busana oleh desainer Maya Ratih Guntur, dilanjutkan lagi oleh Hiroaki Kato, artis asal jepang yang pernah lama menetap belajar di jogja, dan Band Cokelat sebagai penutup acara.

         Ada banyak perbedaan pelaksanan F8 tahun sebelumnya dengan F8 tahun ini. Yaitu lokasi dan pelaksana. Pada pelaksanaan F8 tiga  tahun sebelumnya, berlokasi di jagad anjungan pantai Losari sebagai spot andalan warga Kota Makassar, tapi tahun ini diadakan di Center Poin of Indonesia (Citra Land  Sunset Cove 8).

Sebenarnya banyak warga kota Makassar sedikit kecewa dengan perubahan lokasi yang sekarang dari lokasi sebelumnya, mengingat akses masuk ke lokasi tersebut sekitar beberapa kilo dari jalan utama, dibandingkan saat tahun lalu yang lokasi pelaksanaannya di anjungan pantai losari yang ideal tepat di pinggir jalan, yang warga tak perlu jauh-jauh berjalan  untuk ke lokasi acara. Tapi kekecewaan tersebut terobati dengan dihadirkannya 5 armada shuttle bus penjemput pengunjung ke lokasi acara F8 dan mengantar balik  setelah acara.

Hal positif dengan lokasi pelaksanaan F8  yang sekarang ini tidak lagi membuat kemacetan sepanjang jalan Pantai Losari, dan lokasi pelaksanaan  tiga kali lebih luas dari lokasi pelaksanaan sebelumnya Tapi meskipun lokasi sekarang sudah lebih luas tetap saja pengunjung membludak. Hal ini membuktikan animo warga kota  Makassar untuk mengunjungi F8 sangat besar.

Perbedaan selanjutnya yaitu pelaksana F8. Jika tahun lalu dilaksanakan full oleh pemerintah kota Makassar, tahun ini pelaksananya diserahkan kepada swasta. Meskipun dilaksanakan oleh pihak swasta sepenuhnya, tapi event ini tidak sama sekali memungut laba dari penjualan tiket masuk oleh pengunjung. Pengunjung cukup membawa botol kosong bekas minuman.

Unik sekali bukan, sebuah ide cemerlang tentang menghargai sampah sebagai wujud peduli kita pada kehidupan lingkungan. Apalagi merebaknya isu lingkungan yang meneyebutkan bahwa Indonesia  sebagai salah satu Negara pengahsil sampah terbesar kedua di dunia. Dan kedatangan Hamish Daud sebagai duta lingkungan hidup turut memeriahkan semarak gelaran F8 untuk memberi dukungan kepedulian  terhadap lingkunganDan sekali lagi pak Ramdhan Pomanto menunjukkan semangatnya, visi misinya akan kota Makassar yang kelak mendunia, dimulai dari festifal ini. Untuk festivalnya hanya 4 negara yang bersedia hadir yaitu Belgia, jepang, Australia, & Austria. sedangkan untuk forumnya dihadiri oleh negara Amerika Serikat, Spanyol, Italia, dan sejumlah negara di Asia.


Dan beruntungnya, meskipun diadakan oleh swasta, keberhasilan acara ini adalah dukungan dari pihak sponsor dan promoter seperti telkomsel, OYO hotel, Citra Land dan masih banyak pihak lagi dan yang paling utama adalah dukungan dan doa segenap warga kota Makassar untuk keberlangsungan dan suksesnya acara ini.

Catatan tambahan dari Tim Ahli Event dan Kelender kementrian Pariwisata, Pak Tazwir, menurut beliau F8 tahun ini terbaik menurut view lokasi, beliau pun menambahkan, “ andai saja backgroundnya berupa kapal berhiaskan gemerlap lampu-lampu tanpa terhalang layar monitor besar, pasti keren sekali”.

Wah… setuju saya pak.. akan sangat keren, sangat menonjolkan ikon Makassar membuktikan bahwa nenek moyang Orang-orang Makassar adalah pelaut ulung.

Kedepannya adalah harapan warga kota Makassar agar tetap terselenggaranya acara ini, siapapun walikota terpilih nantinya. Ewako Makassar…

catatan: sumber video Youtube channel Smart FM Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar