Jumat, 25 Oktober 2019

TIPS & TRIK BAGI ANDA YANG SERING KENA BANJIR



Pengalaman Karena sering Kena Banjir



Banjir yang melanda  sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan awal tahun 2019 ini banyak memakan korban. Dan hal itu sangat mengagetkan banyak pihak. Termasuk saya. Sebenarnya soal banjir sih di kompleks perumahan kami terjadi tiap tahunnya. Kami sudah terbiasa. Kompleks perumahan kami terdapat di sekitar pinggiran sungai Tello, kecamatan Panakkukang.


Hal yang mengagetkan kami, karena kami mengira banjir tahun ini  tidak bakalan separah tahun lalu. Tahun lalu adalah banjir siklus lima tahunan. Kedalaman  banjirnya bisa mencapai dada orang dewasa. Jadi persepsi kami banjir  tahun ini bakalan  biasa saja, karena sudah melewati  banjir siklus tahun kemarin.



Kami mempunyai kebiasaan, menggarisi tanda bekas banjir tiap tahunnya. Jadi kami bisa tahu apakah banjir yang terjadi ditahun yang berlangsung ini parah atau tidak.



Karena seringnya kena banjir, keluarga kami pun berprinsip untuk tidak membeli barang banyak, heehee… (modus aja, padahal orang kismin kite, gak tau yaa warga Tello yang lainnya. Tapi sepertinya sebagian dari kami yaa memang begitu) lemari yang kami punya lemari plastic, kursi dari plastic pula. Kenapa? Karena seusai terkena banjir yaa tinggal cuci doang,heehee.

Kalaupun pun punya furniture harus benar-benar terbuat dari kayu jati. Karena kalau furniturenya dari kayu serbuk yang dipadatkan, jangankan kena banjir, kena sentuhan dinding yang lembab pun bakalan hancur lebur, serbuknya bisa membuyar (pengalaman karena pernah punya lemari seperti itu).

Selain wajib memiliki lemari plastic atau furniture dari bahan kayu yang kokoh, solusi lainnya adalah membuat ambalan atau rak melayang. Ambalan ini untuk menyimpan barang yang tidak terlalu berat. Dan juga bisa mempermanis tampilan rumah.

Barang-barang seperti piranti makan yang berat saya simpannya di lemari yang kokoh. Tak masalah kalau barang tersebut terendam banjir, kan bisa di cuci lagi. (iyya sih, jadinya rumah seperti habis hajatan, banyak  cucian piring yang numpuk heehee…)

Selain itu saya juga memperbanyak baskom, keranjang, atau wadah-wadah besar lainnya. Hal itu berguna untuk mengumpulkan barang-barang yang kecil. Jadi saat banjir barang tidak berantakan. Semua terkumpul di satu tempat. Dan saat banjir usai, kita tidak bingung dimana harus mencarinya. Kesusahannya karena terkadang barang yang kita butuhkan itu posisinya paling bawah, jadi lama nemunya.

Nah yang paling berat itu yaa membersihkan sisa-sisa banjirnya. Karena banjir itu bukan air doang yang masuk, tapi dengan lumpur-lumpur dan sampah. Saya sarankan jangan membersihkan disaat air sudah surut betul. Jangan biarkan lantai anda kering baru niat membersihkan. Sebaiknya membersihkan itu saat air masih tergenang sedikit. Kenapa? Supaya kita masih bisa menyeret lumpur yang banyak itu bersama air. Karena kalau lantai sudah kering, lumpur yang tertinggal dilantai dan mengeering itu harus disikat sekuat tenaga. Menguras banyak energy kan!?!

Nah setelah lantai benar-benar bersih dari lumpur, baru deh dilanjutkan dengan tahap membunuh kuman. Caranya lantai disiram dengan air campuran karbol, lalu diseret dengan sapu karet.

Untuk daerah yang sering terkena banjir peralatan membersihkan yang wajib dimiliki adalah :               -      Sapu berijuk plastic
-          Sapu karet
-          Sapu serupa sikat
-          Ember dan alat pengepel



Piranti kebersihan



Piranti kebersihan



Piranti kebersihan



           Tapi karena banjir tahun ini amat parah, sampai-sampai saya lupa kalau barang-barang elektrik saya pun ikut terendam.  Tapi Alhamdulillah ternyata keadaannya masih bagus. Padahal banyak yang bilang kalau saya bakalan banyak ganti peralatan. Nyatanya tidak kan. Tipsnya, jangan menyalankan barang elektrik anda  dalam keadaan masih basah. karena akan membuatnya korslet. Biarkan dalam keadaan kering maksimal selama  tiga hari, baru deh coba colok ke listrik.


Nah begitu deh tips buat anda yang baru saja terkena banjir, heehee… ini berdasarkan pengalaman saya, mungkin ada diantara pembaca yang juga sering terkena banjir, boleh kasi tips di kolom komentar yaa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar