Ditemui
dijeda sesi acara Pelatihan & Benchmark
Bank Sampah yang diadakan oleh
PLN UPDK Tello kemarin, sosok pria alumnus Teknik pertanian fakultas Pertanian
UNHAS ini sangat ramah. Andi Nurdianza atau yang akrab disapa Anca ini, akan
sangat eksited sekali kalau membahas soal sampah yang semakin banyak memenuhi
ruang dimuka bumi.
Saya
memberanikan diri bertanya kepada beliau tentang hal latar belakang yang
menjadi alasan beliau secara sukarela menjadi aktivis peduli
sampah. Padahal kalau dipikir yayasan itu kan sejatinya adalah lembaga non
profit, tidak mendapatkan laba dari kegiatan itu.
“Merunut
kembali kemasa lalu. Adalah menjadi dosa saya sebagai Mahasiswa pencinta alam
tapi saat mendaki gunung meninggalkan
sampah. Meskipun saya bukan satu-satunya yang melakukan dosa itu”.Ungkapnya
dengan jujur.
Dan keprihatinannya terhadap persoalan sampah yang semakin membanyak, pada tahun 2007 beliau bergabung di Yayasan Peduli Negeri. Pada tahun 2009 hingga tahun 2015 beliau menjadi tenaga pendamping di yayasan ini. Dan pada tahun 2016 hingga sekarang beliau menjadi Manajer Lingkungan.
YayasanPeduli Negeri itu sendiri lahir dari sebuah keresahan beberapa pemerhatikegiatan lingkungan dengan banyaknya kegiatan lingkungan yang tidak terarah.
Dari keresahan itulah lalu beberapaorang mudaitu berinisiatifmembentuk sebuah
komunitas yang peduli lingkungan pada sekitaran tahun 2007 hingga tahun 2008.
Pada
tahun 2008 muncullah ide agar komunitas ini membuat sebuah lembaga atau LSM
yang bergerak dalam bidang kepedulian kepada Negeri ini dalam hal pendidikan,
kesehatan, & lingkungan. Dari itulah muncul gagasan membentuk Yayasan Peduli atau disingkat YPN.
Secara
kelembagaan yayasan ini resmi terdaftar pada Kementrian Hukum & HAM pada
18-11-2008. Yayasan ini adalah mitra Yayasan Unilever Indonesia terkhusus
dikawan Timur Indonesia. Kegiatan yang pertama kali dilakukan yayasan ini
adalah Makassar Green & Clean. Bentuk kegiatan ini melakukan pendampingan
dalam hal edukasi mengenai pengelollan
sampah, yaitu pemilahan sampah yang organic dan anorganik secara mandiri.
Padatahun 2019 ini asa pencapaian terbaik terus ditingkatkan terhadap program banksampah itu sendiri. Program ini akan terus disosialisasikan untuk menciptakan
bank sampah sektoral baru selain bank sampah yang sudah ada. Pencapaian program Makassar Green and
Clean terkhusus program bank sampah ditahun 2018 telah
mencapai 621 titik bank sampah yang tersebar diseluruh kota makassar.
Dimana dari 621 BSU ini telah terpilih bank sampah terbaik sebanyak
35 unit dan 20 pendatang BS pendatang terbaik. Tegas Pak Nurdianza
Sangat diharapkan peran serta dan kepedulian
masyarakat untuk keberhasilan program ini. Dan beliau juga sangat mengharapkan
agar sosialisasi ini berkelanjutan dan member pemahaman kepada masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan sampah di tempat, mengingant antusiame masyarakat
tentang pembentukan bank sampah di wiliayah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar