Rabu, 30 Oktober 2019

Latar belakang kepedulian Lingkungan pak Andi Nurdianza


Ditemui dijeda sesi acara Pelatihan & Benchmark  Bank Sampah  yang diadakan oleh PLN UPDK Tello kemarin, sosok pria alumnus Teknik pertanian fakultas Pertanian UNHAS ini sangat ramah. Andi Nurdianza atau yang akrab disapa Anca ini, akan sangat eksited sekali kalau membahas soal sampah yang semakin banyak memenuhi ruang dimuka bumi.

Saya memberanikan diri bertanya kepada beliau tentang hal latar belakang yang menjadi alasan  beliau  secara sukarela menjadi aktivis peduli sampah. Padahal kalau dipikir yayasan itu kan sejatinya adalah lembaga non profit, tidak mendapatkan laba dari kegiatan itu.

“Merunut kembali kemasa lalu. Adalah menjadi dosa saya sebagai Mahasiswa pencinta alam tapi saat mendaki  gunung meninggalkan sampah. Meskipun saya bukan satu-satunya yang melakukan dosa itu”.Ungkapnya dengan jujur.






Dan keprihatinannya terhadap persoalan sampah yang semakin membanyak, pada tahun 2007 beliau bergabung di Yayasan Peduli Negeri. Pada tahun 2009 hingga tahun 2015 beliau menjadi tenaga pendamping di yayasan ini. Dan pada tahun 2016 hingga sekarang beliau menjadi Manajer Lingkungan.

YayasanPeduli Negeri itu sendiri lahir dari sebuah keresahan beberapa pemerhatikegiatan lingkungan dengan banyaknya kegiatan lingkungan yang tidak terarah. Dari keresahan itulah lalu beberapaorang mudaitu berinisiatifmembentuk sebuah komunitas yang peduli lingkungan pada sekitaran tahun 2007 hingga tahun 2008.




Pada tahun 2008 muncullah ide agar komunitas ini membuat sebuah lembaga atau LSM yang bergerak dalam bidang kepedulian kepada Negeri ini dalam hal pendidikan, kesehatan, & lingkungan. Dari itulah muncul gagasan  membentuk Yayasan Peduli  atau disingkat YPN.

Secara kelembagaan yayasan ini resmi terdaftar pada Kementrian Hukum & HAM pada 18-11-2008. Yayasan ini adalah mitra Yayasan Unilever Indonesia terkhusus dikawan Timur Indonesia. Kegiatan yang pertama kali dilakukan yayasan ini adalah Makassar Green & Clean. Bentuk kegiatan ini melakukan pendampingan dalam hal edukasi  mengenai pengelollan sampah, yaitu pemilahan sampah yang organic dan anorganik secara mandiri.

Padatahun 2019 ini asa pencapaian terbaik terus ditingkatkan terhadap program banksampah itu sendiri. Program ini akan terus disosialisasikan untuk menciptakan bank sampah sektoral baru selain bank sampah yang sudah ada.  Pencapaian program Makassar Green and Clean terkhusus program bank sampah ditahun 2018 telah mencapai 621 titik bank sampah yang tersebar diseluruh kota makassar. Dimana dari 621 BSU ini telah terpilih bank sampah terbaik sebanyak 35 unit dan 20 pendatang BS pendatang terbaik. Tegas Pak Nurdianza

Sangat diharapkan peran serta dan kepedulian masyarakat untuk keberhasilan program ini. Dan beliau juga sangat mengharapkan agar sosialisasi ini berkelanjutan dan member pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah di tempat, mengingant antusiame masyarakat tentang pembentukan bank sampah di wiliayah masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar