Senin, 20 Juni 2022

Eril Kamil.. Kepergianmu Menitip Lusinan Hikmah

 

Hampir sebulan sudah, duka itu menyelimuti keluarga pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) atas kepergian puteranya yang meninggal usai tenggelam dan terbawa arus di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis 26 mei 2022.

Jenazah Emeril Kahn Mumtads atau kerap disapa Eril ini menghilang selama dua pekan terbawa arus Sungai Aare yang deras dan dingin.. Hal inilah yang membuat suasana duka semakin mendalam. Dalam ketidakpastian pencarian jenazah, penantian dan harapan disertai ribuan untaian doa-doa yang dipanjatkan keluarga pak Ridwan Kamil dan seluruh warga Indonesia yang turut merasa kehilangan, hingga dua pekan  kemudian jenazah Eril  ditemukan pada hari Rabu 8 Juni 2022 oleh kepolisian Bern.

Dalam keterangan polisi cantonal Bern mengatakan jika menemukan mayat di cekungan limpahan bendungan dan kemudian menyelamatkan mayat tersebut. Polisi Bern mengatakan jika Eril berenang di sungai dan mengalami keadaan darurat. Dia tenggelam akibat kecelakaan, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Police.be.ch. Diduga tewasnya Eril disebabkan lantaran tersangkut di Bendungan Engehalde Bern.

Pada masa penantian jenazah sebelum ditemukan, Keluarga Ridwan Kamil sudah mengikhlaskan kepergian Eril. Ridwan Kamil atau kerap disapa Kang Emil ini, sempaat mencurahkan isi hatinya atas kepergian putera tercintanya ini.beliau mengatakan kepergian Eril adalah pengalaman yang sungguh dahsyat buat mereka.saat membacakan tulisan mengenai sosok Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung,Senin (13/6/2022).

Setelah jenazah Eril ditemukan, jenazah kemudian dibawa dari Swiss dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu 12 Juni. Jenazah Eril kemudian dibawa ke Gedung Pakuan Bandung untuk disemayamkan sebelum dikebumikan di Cimaung.

Empat belas hari bagi kita mungkin adalah waktu yang rasanya singkat. Tapi bagi keluarga Ridwan Kamil saat itu adalah hari-hari yang panjang buat mereka. Penantian dalam pencarian jenazah Eril terasa melelahkan. Mereka mengikhlaskan kepergian putera mereka. Seperti dalam kutipan pesan haru yang disampaikan pak Ridwan Kamil di hadapan para tamu yang menghadiri pemakaman Eril.


“Selama empat belas hari, Allah memberikan waktu kepada kita untuk bertafakur, selama empat belas hari Allah memberikan petunjuk untuk mengambil pelajaran dari apa yang kita lihat kita dengar dan kita doakan…”

“…Empat belas hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin sehari-hari. Tapi empat belas hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami…”

“…Dalam rentan 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan. Namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan kearifan tentang hidup Eril, yang secara kasat mata, rasanya terlalu singkat. Tetapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat pada penuh manfaat…”

 

Eril Kamil
Selamat Jalan Eril


Ungkapan perasaan Kang Emil yang sangat mendalam ini akan membuat hati siapa pun terenyuh. Betapa tidak, kehilangan putera satu-satunya di usia yang masih terbilang muda yaitu di usia 24 tahun. Eril yang lahir di New York, lalu wafat di Swiss, Negara yang tak terbilang jauhnya dari tanah air. Tidak lain adalah ketetapan Ilahi yang tidak bisa dihindari ataupun direncanakan.

Hikmah lain yang bisa kita ambil dari kepergian Eril adalah tentang hidup tidaklah diukur dari lamanya hari. Tapi seberapa banyak kita berbuat baik bagi sesama. Seperti yang disampaikan Kang Emil dalam penggalan cinta untuk puteranya. 


“…Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari. Tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.

Kami mengikhlaskan Eril pergi, karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan semua amal amalnya, untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya…”

 

Kutipan penggalan Kang Emil atas hikmah kepergian Eril membuat saya pribadi, menyadarkan saya sudah berapa lamakah waktu yang telah saya lewati… telah berapa banyakkah kebaikan-kebaikan yang telah saya perbuat… dan seberapa banyakkah khilaf yang telah saya lakukan dan  saya terlupa meminta ampunan.

Selamat tinggal nak Eril, semoga dalam rentang waktu usiamu yang tak panjang didunia, tapi dengan segala kebajikan yang kau tanam semasa hidupmu, semoga Allah melapangkan dan memberi cahayaNya di kuburmu.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar