Minggu, 20 November 2011

ANGGUR CINTA

Kegelisahan yang tertuang
Dalam tiap wacana-wacana puitis
Adalah luapan kerinduanku
Yang tak bisa lagi kubendung



Anggur cinta yang kau suguhkan untukku
Ternyata terlalu pahit untuk kutenggakkan
Untuk menyelaraskan cintaku padamu


Cintamu telah memabukkanku
Mengaburkan nuansa yang ingin kunikmati
Sehingga antara cinta dan hasrat
Tak dapat lagi aku bedakan

Keduanya seperti membaur
Berdansa dan menari di atas kepalaku
Norma tak bisa lagi mengendalikan
Hati yang menggila karena hadirmu
Biarlah kamu saja yang menjadi kecintaanku









Tidak ada komentar:

Posting Komentar