Mengapa resah selalu membayangi langkahku
Untuk menjumpaimu seperti dalam suratmu
yang kau janjikan pada hari sabtu
Mengapa gelisah mengendap-endap menguntit jejakku
Untuk menemuimu pada suatu waktu
Seperti yang telah kau janjikan; pukul satu
Aku menunggumu di depan restoran cepat saji
Pada suatu tempat yang telah kau janji
Siang itu matahari makin meninggi
Aku kasihan pada sehelai daun semanggi
Yang mendengar keluhan hati
Semenjak tadi pagi
Inginku bayangmu mati
Agar tak menghadirkan cinta dalam hati
Rasa sabarku menunggumu memuncakkan rasa letih
Kuputuskan untuk tak lagi menanti
Akhirnya resah dan gelisah meninggalkanku dengan langkah tertatih-tatih
Dengan tegar aku pun teriakkan kata pasti
Aku tak akan mengungguimu lagi sampai nanti
Dan akan kukubur suratmu dalam peti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar