Senin, 14 November 2011

HIDUP TERPENJARA SEPI




Sepi memenjara hidupku. Menjadi tawanan oleh cintamu. Kebosanan menggodaku untuk berontak. Tapi apa dayaku. Hidupku terbelenggu norma. Norma yang harus kujalani sebagai penghukumanku.

Sepi memenjara hidupku. Menjadi tahanan oleh rasa posesifmu. Merenggut mahkota kebebasanku. Sehingga aku tak mengenal lagi arti cinta yang pernah kau berikan dulu. Rasa jenuh merayuku melarikan diri dari semua hal indah yang kau janjikan waktu itu. Tapi apa kuasaku, hatiku terpasung oleh aqidah. Aqidah yang tidak bisa kukatakan sebagai kutukan.


Tapi adakah sepi yang tak bisa memenjara rindu? Sepi yang melahirkan bait-bait puisi. Menarikan sya’ir sya’ir tanpa nada. Mendendangkan sajak-sajak elegy tanpa jeda.


Tapi adakah sepi yang tak bisa memenjara angan? Sepi yang melahirkan imajinasi. Menabuh khayal genderang luapkan rasa. Mendentingkan mimpi ruahkan karsa. 



ilustrasi puisi
sumber foto by google


Tidak ada komentar:

Posting Komentar