Senin, 14 November 2011

BANGAU BERSUARA PARAU


Langit mendung membisikkan warna suram hatinya
Kapada matahari yang bersembunyi di belakangnya
Kepada angin yang hanya berlalu tanpa permisi di hadapannya

“kemanakah perginya burung bangau
Berkoar-koar mengumbar janji dengan suara parau
Tanpa perduli ini sudah lewat musim kemarau”

Langit kelabu menceritakan warna muram hatinnya
Kepada pelangi yang hanya datang setelah gerimis senja
Kepada beringin yang hanya terpaku di tempatnya

“kemanakah perginya burung bangau
Bersorak-sorak mengobral sumpah dengan suara parau
Tanpa perduli ini sudah masuk musim kemarau”

Sudah satu musim terlewati
Langit masih mendung ….. langit masih kelabu
Langit masih berbisik …… langit masih bercerita
Tentang warna suram hatinya ….. tentang warna muram hatinya ……

Kepada matahari …… kepada sang angin …….
Kepada pelangi …….. kepada  beringin ……...
Langit mendung ……. Langit kelabu ………..
Kembali berbisik …… kembali bertanya …….

“Kemanakah perginya burung bangau
Berkoar-koar…….. bersorak-sorak …..
Mengumbar dan mengobral janji dengan suara parau
Tanpa perduli azab Tuhan berseru
Yang berkumandang dari sebuah surau





Tidak ada komentar:

Posting Komentar