Senin, 14 November 2011

ANTARA AKU, KAU, DAN POHON MAHONI



Tak inginkah kau kembali ke tempat ini lagi? 
Melihat pohon mahoni yang beberapa bulan lalu gundul. 
Sekarang ia telah begitu rindang untuk menaungi kita berdua. 
Kita yang duduk di bawahnya, sambil memandangi air sungai yang mengalir entah kemana.


Tak inginkah kau kembali ke tempat ini lagi? 
Bermain sepakbola dengan kaki telanjang di lapangan itu bersama anak-anak kecil. 
Sedang  aku duduk di pinggir lapangan menyorakimu dengan rasa girang. 
Menyemangatimu untuk sebuah gol yang kau cipta dari kucuran keringat di badanmu yang tegap.


Tak inginkah kau kembali ke tempat ini lagi? 
Dengan sepeda motor bututmu. 
Memboncengku berkeliling kompleks perumahan, 
melewati jalan-jalan yang namanya sudah sangat lazim kita dengar. 
Menghabiskan senja sebelum habis dilahap hari, sembari menikmati gorengan yang masih hangat dilidah.

Tak inginkah kau kembali ke tempat ini lagi? 
Kita sholat maghrib berjamaah di Masjid itu. 
Dan kau menungguku di pintu gerbang Masjid hingga do’a-do’aku tuntas. 
Lalu kita pulang bersama…, berdampingan, tapi berjauh-jauhan, 
sambil bercerita tentang diri kita masing-,masing untuk saling mengenal.

Mungkin kau tak ingin kembali ke kota ini. 
Karena semua memang tak pernah terjadi antara kita, 
sebab semuanya hanya khayalku semata.

Tapi aku ingin dirimu benar-benar kembali seperti waktu pertama kita bertemu. 
Tetap ada cerita antara aku, kau, sepeda motor bututmu, dan pohon mahoni yang kini tak lagi gundul.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar