Geliat industry kreatif Indonesia saat
ini sedang bertumbuhnya. Tak terkecuali industry kreatif di Makassar. Industry
kerajinan local Makassar pun tak ketinggalan ikut serta di kancah dunia kreasi
dengan kearifan lokalnya.
Hal inilah yang kemudian memikat
PEGADAIAN bekerja sama dengan Radio Smart FM mengadakan talk show sosialisasi
sebagai bentuk dukungan Pegadaian kepada pengusaha mikro dan makro, terlebih
kepada pengrajin local yang ada di Makassar.
Talk show pada tanggal 17 oktober
kemarin itu adalah siaran batch kedua mereka dengan tema “Mendorong Daya Saing
Kerajinan Lokal. Acara talk show sosialisasi ini disiarkan langsung oleh Radio
Smart FM pada frekuensi 101,01fm
bertempat di kafe GADE, dengan pembawa acara Rifa Madjid, dan dengan nara
sumber Andi Bunga Tongeng, sebagai salah satu crafter Makassar.
sumber foto : Andi Bunga Tongeng |
Dalam pemaparannya, kak Andi Bunga menjelaskan awal terbentuknya “Crafter Warung Sosial” hanya untuk menggalang dana. Dan donasi tersebut di khususkan buat pendanaan internal lembaga social “LEMINA”. Tim kreatif CWS membuat produk dan menjual produk tersebut, lalu keuntungannya dibagikan ke untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh LEMINA.
Suasana talkshow di kafe Gade Perintis. |
CWS sendiri yang terbentuk pada
sekitar tahun 2015 tetapi masih pasif. Resmi aktif setelah diadakannya Pesta
Komunitas Makassar. Dengan tujuan yang masih sama yaitu menggalang dana untuk
LEMINA, dengan prinsip “Buy for Donation”. Adapun product-product yang
dihasilkan oleh CWS berupa tas-tas unik dengan 2 brand yaitu brand Lemina itu
sendiri dan satunya lagi dengan brand Kamumu. Kedua brand ini memiliki
perbedaan yang khas. Brand Lemina banyak menggunakan kain kanvas, sedangkan
Brand Kamumu khusus menggunakan kain tenun khas Makassar. Mengapa? Hal ini
mereka lakukan juga untuk membantu pengrajin kain sutra local yang mulai
kehilangan daya tarik masyarakat. CWS sendiri tidak memproduksi tas secara massal
melainkan “made by order”.
sumber foto ; Andi Bunga Tongeng suasana saat sesi Tanya jawab diskusi |
Beruntungnya dalam hal pemasaran, CWS
tidak mengalami kesulitan mengingat sekarang semakin diminatinya penjualan
secara online. Hal yang menjadi daya tarik dari produk-produk kerajinan tangan
ini adalah produknya unik per itemnya. Dan jumlahnya terbatas.
Tantangan bagi CWS sendiri adalah
bahan baku yang hanya di dapatkan di daerah pulau jawa. Kalaupun ada di dalam
daearah sendiri, stocknya terbatasnya dan harganya lebih mahal. Selain itu
kesulitan mereka karena kurangnya tenaga jahit yang mereka miliki. CWS pernah
melakukan workshop melatih ibu-ibu untuk direkrut sebagai tim, namun akhirnya
ibu-ibu tersebut memilih mandiri. Yaa tidak apa-apalah kalau menurut saya,
mudah-mudahan itu sebagai amal jariyah tim Lemina.
Bagi PEGADAIAN sendiri mendorong UMKM
dalam bentuk permodalan, adalah salah satu bentuk dukungan mereka terhadap
bertumbuhnya ekonomi kreatif.
Menurut pemaparan pak Nathan sebagai
Marketing Eksekutif Pegadaian Makassar, bahwa pegadaian mempunyai produk
“Kreasi” yang memberi dukungan dana untuk keberlangsungan UMKM. Tentu saja
dukungan ini memiliki syarat. Syaratnya yaitu:
1.
Mempunyai usaha yang menghasilkan
produk real
2.
Menjaminkan BPKB kendaraan
baik itu kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.
3.
Nilai pinjama minimal 1juta
dan maksimal 200 juta, berdasarkan survey kebutuan produksi usaha yang
bersangkutan.
Pinjaman
modal ini sifatnya sangat fleksibel sekali.
Product pegadaian lainnya yaitu berupa
tabungan emas. Layaknya tabungan yang lain, tapi bentuknya berupa emas. Dan
untuk memudahkan kliennya Pegadaian pun sekarang memiliki aplikasi mobile yaitu
“Pegadaian Digital service”.
Dipenghujung acara, Panitia acara
ternyata telah menyediakan hadiah bagi peserta yang aktif bertanya dan menjawab
quis. Heeehee.. dan saya ternyata salah satu peserta yang mendapat hadiah juga…
yeaayy… senangnya dapat hadiah apalagi cover kadonya warna emas… Ngarep dapat
emas beneran. Dasar saya emak-emak matre… :D
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus